Kursi Perak (The Silver Chair) adalah buku keempat yang dipublikasikan dari ketujuh seri buku "The Chronicles of Narnia". Secara kronologi, buku ini adalah buku yang keenam. Buku ini adalah satu dari dua buku Narnia, dimana anak-anak Pevensie tidak tampil sebagai tokoh utama (buku yang lain adalah "Keponakan Penyihir").
Ringkasan cerita Cerita ini dimulai dengan Eustace dan teman
sekelasnya, Jill Pole, yang menghadapi masalah di sekolah mereka.
Anak-anak yang bandel tidak mendapat teguran, sehingga mereka
mempermainkan anak yang lebih lemah. Atas usul Eustace, mereka berdua
meminta pertolongan Aslan agar terhindar dari anak-anak bandel itu, dan
mereka akhirnya berhasil masuk ke dunia Narnia, tepatnya sampai di
negeri Aslan. Sesampainya disana Jill menyombongkan diri dengan berdiri
di ujung tebing. Eustace yang berusaha menariknya mundur, terjatuh dari
tebing itu. Aslan muncul dan menyelamatkan mereka. Aslan menjelaskan
kepada Jill yang sendirian (Eustace ditolong dengan ditiup Aslan ke
negeri Narnia sewaktu terjatuh), bahwa ia dan Eustace mempunyai tugas
untuk menyelamatkan Pangeran Rilian dari Narnia yang hilang beberapa
tahun sebelumnya. Aslan memberitahu Jill bahwa tugasnya akan lebih berat
karena kesalahannya yang menyebabkan Eustace jatuh. Aslan memberikan
Jill empat tanda-tanda yang harus ia hafal untuk membimbing perjalanan
mereka. Aslan lalu meniup Jill ke Narnia seperti yang dilakukannya
kepada Eustace. Jill sampai di Narnia beberapa saat setelah Eustace
sampai. Setiba mereka di Narnia, Eustace dan Jill sempat melihat Raja
Caspian X (sahabat Eustace) yang sudah tua yang memulai perjalanan untuk
mencari anaknya sekali lagi. Meskipun tidak bisa bertemu langsung
dengan sang Raja, Eustace bertemu dengan Trumpkin, dwarf yang
dikenalinya yang mempersilakan mereka tinggal di Cair Paravel. Dari
sana, dengan bantuan Glimfeather, seekor burung hantu, Eustace dan Jill
bertemu dengan Parlemen burung-burung hantu yang berbicara. Eustace dan
Jill mendapat informasi bahwa Pangeran Rilian hilang ketika mencari ular
hijau yang membunuh ibunya dan ia akhirnya terjebak oleh trik sang
penyihir. Untuk membimbing perjalanan kedua anak manusia itu, mereka
meminta Puddleglum, seorang Marsh-wiggle, untuk membantu. Aslan tidak
muncul lagi sampai pada akhir cerita. Namun tanda-tanda yang
diberitahukannya kepada Jill menjadi pusat dalam cerita ini. Kepercayaan
kepada Aslan yang ditunjukkan oleh Eustace, Jill, Puddleglum dan
Pangeran Rilian adalah bagian yang terpenting dalam mengalahkan sang
Lady Bergaun Hijau, yang berusaha menghancurkan kepercayaan mereka akan
Narnia. Aslan diceritakan muncul dihadapan Raja Caspian dalam
perjalanannya dan memerintahkan sang raja untuk kembali ke Narnia dan
berjumpa dengan putranya. Setelah Caspian meninggal, ia membawa Eustace,
Jill dan jasad Caspian ke negeri Aslan. Disana, Aslan dengan darah dari
telapak kakinya, membangkitkan Caspian untuk tinggal di negeri Aslan.
Pada akhirnya Aslan mengirim Eustace dan Jill kembali ke sekolah mereka
dan membantu membalaskan perbuatan nakal dari anak-anak bandel dari
sekolah tersebut. Caspian juga diijinkan Aslan untuk melihat sekilas
bumi meskipun hanya lima menit.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar